web 2.0

Selasa, 09 Maret 2010

“Mengapa Jakarta Ku Banjir”.

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i

DAFTAR ISI 1

BAB 1 : PENDAHULUAN 2

1.1 Latar Belakang Masalah 3

1.2 Identifikasi Masalah 4

1.3 Pembatasan Masalah 5

1.4 Perumusan Masalah 5

1.5 Tujuan Penulisan 6

1.6 Manfaat Penulisan 6

BAB 11 : PEMBAHASAN 7

2.1 Masalah Banjir di Jakarta 8

2.1.1 Karena Kesalahan Masyarakat 8

2.1.2 Karena Kesalahan Pemerintah 8

2.2 Cara Menaggulangi Banjir Di Jakarta 9

2.2.1 Yang Harus Dilakukan Pemerintah 9

2.2.2 Yang Harus Dilakukan Masyarakat 10

BAB III : PENUTUP 12

3.1 Kesimpulan 13

3.2 Saran 14

DAFTAR PUSTAKA 15

LAMPIRAN 16



BAB I  PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

1.2 Identifikasi Masalah

1.3 Pembatasan Masalah

1.4 Perumusan Masalah

1.5 Tujuan Penulisan

1.6 Manfaat Penulisan

1.1 Latar Belakang Masalah.

Banjir, kalimat yang satu ini mungkin sudah akrab di telinga kita, mengapa banjir bisa begitu mudah menggenangi kota Jakarta dan sekitar nya, apakah karena kesalahan Pemerintah yang tidak baik dalam merencanakan atau membuat sistim tata letak kota Jakarta, atau karena kebiasaan buruk sebagian Warga Jakarta yang membuang sampah tidak pada tempat nya seperti membuang sampah di sungai misalnya.

Banjir di Jakarta memang sudah menjadi pemandangan biasa khusus nya bagi para penduduk sekitar-nya, ironis memang sebuah kota yang menjadi Ibukota kota Negara Indonesia begitu mudah tergenang oleh bajir.

Berdasarkan laporan banjir di wilayah propinsi DKI Jakarta tanggal 12 Februari 2007 sebagaimana disampaikan Kantor Dinas Tramtib dan Linmas Propinsi DKI Jakarta didapat fakta-fakta ada kurang lebih 12.653 Kepala Keluarga, 39.111 jiwa menjadi penggungsi di 59 Lokasi Pengungsi dan Korban Jiwa akibat musibah banjir di wilayah DKI Jakarta berjumlah 48

(empat puluh delapan) orang.

Dan hasilnya akibat dari Banjir tersebut jaringan komunikasi seperti telephone dan sinyal beberapa provider telephone seluler juga ikut bermasalah. Hal ini diperparah lagi dengan padamnya listrik, lumpuh nya sarana transportasi masyarakat DKI Jakarta. Setidak-tidaknya ada 120 (seratus dua puluh) jadwal Kereta Api di Jakarta terganggu dikarenakan terendamnya lintasan kereta api, beberapa jalan protokol di kawasan DKI Jakarta terendam banjir yang pada akhirnya menciptakan kemacetan total di wilayah tersebut, 4 (empat) koridor Busway dari 7 (tujuh) koridor busway tidak bisa beroperasi juga karena banjir.

Berdasarkan fakta diatas maka penulis ingin mengetahui lebih lanjut mengapa kota Jakarta sebagai pusat roda perekonomiaan sangat mudah sekali di genani banjir, apa saja yang menjadi penyebab-penyebabnya, dan bagaimana cara mengantisipasi dan mengatasi bahaya banjir yang akan dibahas dalam bentuk makalah dengan judul “Mengapa Jakarta Ku Banjir”.

1.2 Identifikasi Masalah.

Banyak sekali penyebab banjir di Jakarta pada satu sisi ini Pemerintah menyalahkan Masyarakat misalnya tentang kebiasaan buruk sebagian Warga Jakarta yang membuang sampah tidak pada tempat nya seperti membuang sampah di sungai, mebuang sampah tidak di tong sampah, berdirinya bangunan-bangunan liar pada bahu sungai dan sebagainya.

Tapi pada sisi lain Masyarakat pun menyalahkan Pemerintah, Masyarakat menilai bahwa Pemerintah tidak serius dalam menangani masalah banjir, hal ini dapat dilihat dengan reaksi Gubernur DKI Jakarta atas terjadinya musibah banjir Tahun 2007 yang pada pokoknya menyatakan, “Saya angkat tangan saja, ini sudah kondisi alam”. (Harian IndoPos, lembar Jakarta Raya, Sabtu 3 Februari 2007, Halaman 17).

Belum lagi begitu banyak pengalihan fungsi hutan kota yang salah satunya berfungsi sebagai lahan resapan air yang tiba-tiba brerubah menjadi apartemen ataupun supermall dan bangunan-bangunan mewah lainnya, serta kurang tersedianya tempat sampah pada tempat-tempat keramaian.

Tempat- tempat di Jakarta yang selalu menjadi langgana banjir adalah sebagai brikut:

-Jakarta Utara :

Kelapa Gading, Cilincing, Koja, Tanjung Priok, Pademangan, Kapuk Muara.

-Jakarta Barat :

Palmerah, Grogol, Petamburan, Tambora, Cengkareng, Kali Deres, Taman sari, Kebon Jeruk.

-Jakarta Selatan :

Tebet, Baru, Kebayoran, Pesangrahan, Cilandak, Mampang, Pancoran, Jagakarsa, Pasar Minggu, Setia Budi.

-Jakarta Timur :

Jatinegara, Makassar, Kramat Jati, Duren Sawit, Matraman, Pulo Gadung, Cakung, Ciracas.

1.3 Pembatasan Masalah.

Jika kita telusuri banyak sekali penyebab mengapa kota Jakarta mudah sekali tergenang oleh bajir mulai dari system tata letak yang kurang baik, tingkat kesadaran Masyarakat Jakarta yang masih lemah akan kecintaan terhadap kelestarian lingkungan kota Jakarta dan masih banyak lagi yang lain.

Penulisan makalah kali ini hanya membahas garis besar mengapa kota Jakarta mudah sekali banjir, apa saja penybab-penyebab nya, kesalahan apa saja yang telah dilakukan oleh Pemerintah maupun Masyarakat kota Jakarta, dan bagaimana cara mengantisipasi dan mengatasi banjir itu sendiri.

1.4 Perumusan Masalah.

Pada intinya permasalahan banjir di Jakarta tidak lepas dari fakta-fakta sebagai berikut :

Ø Permasalahan luas tanah di Jakarta tidak bertambah atau malah makin menyempit karena abrasi, sementara penduduk terus bertambah,

Ø Tanah kosong atau jalur hijau yang diharapkan menjadi lahan serapan air semakin berkurang lantaran pemukiman dan fasilitas bisnis yang terus bertambah dan melebar secara horizontal.

Ø Bantaran sungai yang mestinya menampung air pada saat pasang, umumnya tertutup oleh hunian, baik resmi maupun liar dan sampah-sampah. Lebar sungai-sungai di Jakarta semakin menyempit, dari umumnya 75 meter menjadi 35 meter.

Oleh karena itu masalah banjir memang sudah seharusnya menjadi PR (Pekerjaan Rumah) yang wajib harus diselesaikan khususnya bagi Pemerintah kota Jakarta dan tentunya dengan kerjasama, bantuan serta kesadaraan dari masyarakat. Sampai kapankah permasalahan banjir di kota Jakarta akan berakhir?

1.5 Tujuan Penulisan.

Tujuan dari pembuatan makalah kali ini adalah :

Ø Untuk mengetahui apa sajakah penyebab penyebab banjir di kota Jakarta

Ø Untuk mengetahui cara yang tepat untuk mengantisipasi dan mengatasi banjir yang sering terjadi.

Ø Merupakan tugas wajib dari mata kuliah Bahasa Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan Softskill para Mahasiswa khususnya Penulis.

1.6 Manfaat Penulisan.

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah :

Ø Dapat mengetahui dengan jelas apa saja permasalahan bajir dikota Jakarta yang selama ini terjadi.

Ø Memberikan pengetahuan keada Masyarakat khususnya para Mahasiswa agar dapat mengatui bagaimana cara mangantisipasi & dan mengatasi masalah banjir dengan benar dan tepat khususnya di kota Jakarta.



BAB II  PEMBAHASAN

2.1 Masalah Banjir di Jakarta

2.1.1 Karena Kesalahan Masyarakat

2.1.2 Karena Kesalahan Pemerintah

2.2 Cara Menaggulangi Banjir Di Jakarta

2.2.1 Yang Harus Dilakukan Pemerintah

2.2.2 Yang Harus Dilakukan Masyarakat

2.1 Masalah Banjir di Jakarta

Permasalahan banjir di kota Jakarta sudah lama terjadi, kota Jakarta bahkan mempunyai siklus dalam banjir, yaitu dalam siklus banjir tahunan yang tidak begitu parah dan siklus banjir lima tahun yang biasa nya dengan jumlah kuota air yang sangat besar.

Banyak sekali penyebab banjir di Jakarta sampah, tata ruang kota Jakarta, pemukiman liar dan masih banyak yang lainnya, Pemerintah dan Masyarakatpun saling menyalahkan, jika kita cermati dalam hal ini pemerintah dan masyarakat sama – sama memiliki kesalahan.

2.1.1 Karena Kesalahan Masyarakat

Dalam hal ini tidak dapat di pungkiri bahwa Masyarakat pun memunyai kesalahan dalam permasalahan banjir dikota Jakarta diantaranya kebiasaan buruk sebagian Masyarakat yang membuang sampah sembarangan (tidak pada tempatnya), membuang sampah disungai, dan juga berdirinya bangunan-bangunan liar. Hal ini menyebabkan aliran-aliran sungai menyempit dan dangkal akhirnya timbunan – timbunan sampah yang semakin bertambah setiap hari nya, akibatnya apabila terjadi hujan lebat atau pun terdapat kiriman air dari kota bogor, belum lagi ditambah sampah industri yang dibuang secara ilegal ke dalam sungai maka air akan mudah meluap, hal inilah yang menjadi salah satu penyebab mengapa kota Jakarta mudah sekali di genangi oleh banjir.

2.1.2 Karena Kesalahan Pemerintah

Pemerintah pun mempunyai kesalahan dalam permasalahan banjir di kota Jakarta diantara nya yaitu kemudahan dalam mengurus surat IMB (Izin Mendirikan Bangunan), karena hal itu begitu banyak area-area yang seharusnya dijadikan hutan kota yang berfungsi menjadi sumur resapan dijadikan sebagai apartement-apartement mewah ataupun gedung-gedung pencakar langit lainnya.

Tidak terawatnya aliran sungai menjadi pekerjaan rumah Pemprop kota Jakarta yang sampai saat ini belum dapat diselesaikan, lemah nya hukum dan pengawasan serta tidak mencukupinya fasilitas seperti minimnya ketersediaan tempat sampah pada tempat-tempat keramaian ataupun pada sarana public(masjid,terminal,setasiun dsb) merupakan salah satu penyebab mengapa Masyarakat kota jakarta begitu mudah untuk membuang sampah tidak pada tempatnya.

2.2 Cara Menaggulangi Banjir Di Jakarta

Karena mempunyai andil yang sama dalam menyababkan kota Jakarta mengalami kebanjiran, maka Pemerintah dan Masyarakat pun harus bertanggung jawab dalam proses penyelesaiaan permasalahan banjir dikota Jakarta .

2.2.1 Yang Harus Dilakukan Pemerintah

Pemerintah mempunyai andil yang besar dalam hal penyelesain masalah banjir yang sering melanda ibu kota banyak hal yang dapat dilakukan diantaranya:

Ø Memelihara & merawat setiap aliran - aliran sungai yang ada di kota Jakarta agar bersih dan bebas dari sampah dengan meningkatkan pengawasan dan memberikan hukuman yang tegas bagi para Pembuang sampah sembarangan, serta di dukung dengan penyediaan tempat-tempat pembuangan sampah yang memadai pada setiap pusat-pusat keramaian kota maupun pada pemukiman-pemukiman Penduduk.

Ø Menertipikan bangunan-bangunan liar yang terdapat pada pinggir kali, dalam hal ini Pemerintah harus bersikap tegas dalam pemberian sanksi pada setiap pelanggar (pembuat pemukiman liar), dan didukung pula adanya pengadaan tempat tinggal bagi masyarakat - masyarakat ekonomi lemah dengan biaya yang terjangkau.

Ø Meperluas hutan kota yang berfungsi sebagai resapan air. Hal ini pernah dilakukan oleh gubernur Sutisoso yaitu dalam pembokaran setadion team sepak bola “Persija” yang sekarang beralih fungsi menjadi taman kota yang lebih dikenal dengan sebutan Taman Menteng.

Pemerintah sudah harus membatasi pembangunan gedung-gedung pencakar langit di daerah Jakarta karena hal ini dapat menyebabkan bertambahnya beban kota Jakarta, berkurangnya daerah resapan air, dan berpengaruh terhadap penurunan posisi tanah kota jakarta atas permukaan laut

Ø Membuat penampungan air dalam jumlah besar seperti contoh nya bendungan kanal timur, untuk pengadaan dana dapat dapat bekerjasama dengan Pemprop kota Bogor karena sebagian besar air pada sungai-sungai di Jakarta adalah berasal dari kota “hujan” tersebut.

2.2.2 Yang Harus Dilakukan Masyarakat

Masyarakat kota Jakarta pun harus wajib ikut berpartisipasi dalam penuntasan permasalahan banjir, hal ini dapat di lakukan dengan:

Ø Cinta dan peduli akan kebersihan lingkungan, jika kesadaran ini tumbuh pada masyarakat Ibukota maka satu permasalahan tentang sampah sudah teratasi, bagaimana tidak Masyarakat kota Jakarta minim sekali akan kesadaran terhadap lingkungan begitu mudah nya mereka membuang sampah tidak pada tempatnya, hal ini di perparah pula dengan minimnya ketersediaan tempat – tempat sampah pada pusat-pusat keramaian ibukota.

Ø Mengolah sampah kembali (mendaur ulang sampah). Hal ini sangat berpengaruh dalam penuntasan permasalahan banjir di Jakarta bagaimana tidak Masyarakat kota Jakarta dengan jumlah penduduk yang padat mempunyai tingkat konsumerisme yang sangat tinggi, hal ini menyebabkan sampah rumah tangga merupakan salah satu penyumbang terbanyak.

Oleh karena itu mendaur ulang sampah rumah tangga merupakan salah satu solusi jitu guna penyelesaian permasalahan sampah, seperti menggunakan potongan sayur untuk makanan binatang peliharaan, misal memanfaatkan sisa potongan sawi yang dapat digunakan untuk makan ikan lele jumbo, memanfaatkan limbah kertas untuk kerajinan tangan dan sebagainya.



BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

3.1 Kesimpulan

Setelah kita pahami ternyata begitu banyak penyebab-penyebab mengapa kota Jakarta mudah sekali tergenang oleh banjir diantaranya adalah masalah sampah, hutan kota yang semakin berkurang, penyempitan dan bertambah dangkal nya sunngai di Jakarta yang seharusnya menjadi aliran air, serta luas tanah yang semakin menurun akibat padatnya penduduk kota Jakarta serta meningkatnya pembangunan gedung-gedung pencakar langit.

Kerusakan serta kerugian yang terjadi akibat bencana banjir pun tidak tangung-tangung, diantaranya lumpuhnya perekonomian, pemadaman aliran listrik, lumpuhnya transportasi, kerusakan tempat tinggal, meningkatnya wabah penyakit, bahkan tak jarang banjir di kota jakarta banyak menelan korban jiwa korban jiwa.

Oleh kerena itu sudah saatnya Pemerintah serta Masyarakat bersatu untuk segera menyelesaikan permasalahan banjir di kota Jakarta, jangan lagi mengatakan bahwa banjir adalah kondisi alam, jangan lagi saling menyalahkan antara Masyarakat dan Pemerintah.

Bajir di Jakarta terjadi bukan karena kondisi alam ataupun wilayah geografis, banjir di Jakarta terjadi akibat kurang seriusnya pemprop kota Jakarta untuk benar-benar menuntaskan masalah ini, dan juga rendahnya kesadaran masyarakat Ibukota akan kecintaan terhadap kebersihan lingkungan serta tanggung jawab dalam memelihara kelestarian linkungan kota Jakarta.

Dan, Sampai kapankah permasalahan banjir di kota Jakarta akan berakhir? Samapai Pemprop kota Jakarta serius untuk benar-benar menyelesaikan masaah ini, dan sampai kita selaku masyarakat kota Jakarta mau perduli akan kebersihan serta kelestarian lingkunan kota Jakarta.

3.2 Saran

Dalam hal penulisan makalah tentang “Mengapa Jakarta Ku Banjir” penulis ingin menyampaikan saran kepada:

Ø Pemerintah, khususnya Pemprop kota Jakarta untuk serius dalam menyelesaikan masalah banjir yang terjadi di kota Jakarta dengan membuat kebijakan-kebijakan dan penegakan hukum yang jelas dan tegas dalam hal pembuangan sampah sembarangan dan bagi pendiri-pediri pemukiman liar.

Ø Masyarakat, khususnya masyarakat kota Jakarta untuk sadar dan cinta pada kelestarian linkungan, membuang sampah pada tempatnya dan dapat mendaur ulang sampah yang masih bisa di manfaatkan.

Daftar Pustaka

  1. Siswoko, Ir. Dipl. HE, Pengaturan Alur Sungai, Modul untuk kursus di lingkungan Ditjen Pengarian, 1990.
  2. Siswoko, Ir. Dipl. HE, Pengendalian Banjir, Modul untuk kursus di lingkungan Ditjen Pengairan, 1990
  3. Siswoko, Ir. Dipl. HE, Pembinaan Sungai. Modul untuk kursus di lingkungan Ditjen Pengairan, 1991.
  4. Direktorat Sungai Dirjen Pengairan, Flood Plain Management Plan for Upper Citarum Basin, Proyek PPS Citarum Hulu, 1993.
  5. Siswoko, Ir. Dipl. HE, River Engineering, Lecture Notes untuk Pendidikan Pasca Sarjana Teknik Pengairan, Bandung, 1986.
  6. Harian IndoPos, lembar Jakarta Raya, Sabtu 3 Februari 2007, Halaman 17
  7. http://www.kompas.com
  8. http://www.bloggaul.com
  9. http://www.beritajakarta .com
  10. http://www.addthis.com
  11. http://www.muri.org
  12. http://www.pikiran-rakyat.com
  13. http://www.rendymaulana.com
  14. http://www.prespektif.net/indonesia
  15. http://goggle.com

LAMPIRAN

I. Kondisi Sungai Di Kota Jakarta Yang Sangat Memperihatinkan.



II. Petugas Kebersihan Sedang Membersihakan Aliran Sungai.



III. Hukuman Bagi Masyarakat Yang Buang Sampah Sembarangan.

Buang Sampah Seenaknya, Didenda Rp 50 Ribu